Header Ads

test

Spiritual Camp Pondok Pesantren Musyahadah Gunung Djati 2017



Panca Seli Inariska
Pendidikan Agama Islam

Pesantren bukan semata-mata hanya tempat menuntut ilmu agama saja, disini kami diajarkan hidup mandiri, saling berbagi suka dan duka, dan saling bekerja sama dengan yang lainnya. Selalu di uji keikhlasan dalam segala hal contohnya ketika sandal kami menjadi jomblo yang sebelah kanan ada di ufuk timur yang sebelah kiri ada di ufuk barat  sehingga untuk menuju tempat pengajian pun kami harus nyeker. Selain keihklasan kami juga di tuntut untuk saling memberi dan menerima satu sama lain. Para pembaca pasti sudah tidak asing dengan kata “Terima Kasih”, murabi kami pernah berkata hakikat dari kata terima kasih yang sesederhana itu menyimpan makna yang sangat dalam, yakni bukan hanya sekedar ucapan tetapi harus dibarengi dengan tindakan. Ketika kami sudah “menerima”  itu artinya kami harus “memberi (Kasih)” kembali kepada orang lain.  Banyak sekali suka duka di pondok tercinta ini tidak akan habis rasanya jika dijabarkan satu persatu.
Tepat pada tanggal 18-19 November 2017 bertempat di bumi Cantigi Camp kami mengadakan spiritual camp yang bertemakan “Mewujudkan Generasi Muda yang Mencintai Ilmu dan Ukhwah serta Mengaplikasikannya dalam Kehidupan”. Kegiatan ini selalu diadakan setiap pergantian ajaran baru. Salah satu tujuannya adalah untuk masa pengenalan  santriawan dan santriawati yang masuk ke pondok pesantren musyahadah gunung djati. Selanjutnya kegiatan ini juga bertujuan sesuai dengan tema yang diajukan yakni agar ontologi (hakikatnya) peserta mencintai ilmu pengetahuan dan menjalin ukhwah satu dengan lainnya, untuk aksiologinya dapat di aplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, dan espistemologinya (cara) dengan mewujudkan generasi muda yakni melalui kegiatan spiritual camp ini.  Diharapkan setelah kegiatan ini berlangsung para santri musyahadah gunung djati  tidak lagi malas untuk menuntut ilmu dan selalu mempererat silaturahim dengan siapa pun.
Spiritual camp kali ini adalah kegiatan kedua yang telah kami laksanakan. Ada perbedaan yang signifikan dari konsepan spiritual camp tahun kemarin dengan spiritual camp kali ini. Saya akan menceritakan bagaimana kegiatan spiritual camp tahun ini. Kami melakukan persiapan kurang lebih 1 bulan tepatnnya pada bulan oktober lalu. Yang mana SC dari kegiatan ini bernama Dendi Yusli, sekretarisnya adalah Levi Tri Andriani, dan bendaharanya bernama Sri Rizki Mustari. Karena untuk mengeefesienkan SDM, kami hanya membentuk kepanitian yang kami anggap penting saja. Yakni OC yang diamanati kepada saudara Fahmi Misbahudin dan ada 6 bidang lainnya, yakni: Bidang acara, konsumsi, pubdekdok, komdis, kesehatan, logistik. Setiap seminggu sekali kami selalu melakukan rapat setelah beres mengaji. Rapat pertama kami masih membahas konsepan secara umum, lambat laun sampai H-7 kami telah menyelesaikan semua persiapan yang dibutuhkan.
Hari yang dinanti telah tiba, walaupun banyak hambatan yang kami alami tapi tidak menyebabkan akibat terlalu fatal dalam kegiatan ini. Tidak seperti kegiatan spiritual camp pada tahun kemarin, ini dikarenakan kami telah mengambil ibrah dari kegiatan sebelumnya. Yang jeleknya di buang dan yang bagusnya di tingkatkan. Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 saatnya pemberangkatan di mulai. Tetapi karena ada kendala dalam transportasi jadi kami baru berangkat sekitar pukul 07.30. Sesampainya di tempat tujuan panitia langsung bertugas dengan fungsi nya masing-masing dan peserta langsung di arahkan ke aula untuk pembukaan kegiatan ini. Acara pembukaan juga di barengi dengan pelantikan pengurus baru pondok pesantren Musyahadah Gunung Djati masa khidmat 2017-2018.
Pukul 10.20-11.50 adalah materi pertama mengenai ukhwah yang di sampaikan oleh Kang Alga. Peserta dan panitia ikut mendengarkan materi ini. Kang Alga Indria adalah salah satu anggota dari Komunitas Musisi Mengaji (KOMUJI) yang menyampaikan materi dengan sangat menarik. Beliau menyampaikan materi dengan sudut pandang yang mudah di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Yang paling saya ingat materi yang beliau sampaikan adalah mengenai AVENGERS, kita semua tahu kan dengan kumpulan super hero di film animasi ini. Ada Captain America, Hulk, Thor, Iron Man, dll. Beliau menjelaskan Hulk itu jikalau di persentase kan memiliki 100 % dalam kekuatan tapi tidak cukup pandai dalam mengatur strategi peperangan. Sedangkan Captain America jika di gencet sama Hulk pasti bakalan langsung tewas , tetapi Captain America memiliki kecerdasan dalam mengatur strategi. Selanjutnya ada Iron Man, Iron Man adalah super hero yang lihai dalam menggunakan alat-alat canggih yang mana kekuatannya saja dia dapatkan dari pakaiannya saja, tanpa pakaiannya tentu Iron Man bakalan cepat kalah jika dilawan, dan sepintar apapun Iron Man dalam menggunakan alat canggih tetapi dia tetap mengikuti perintah Captain America. Maka untuk melawan musuh mereka harus saling bekerja sama dalam melawan musuh. Tidak harus semua nya menjadi yang paling terkuat, tidak semuanya harus menjadi pemimpin, tetapi harus ada diantara mereka yang bisa memimpin untuk mengarahkan dan yang memiliki kelebihan lain.
Begitu juga dengan ukhwah, dalam membentuk ukhwah kami tidak boleh mengedepankan ego masing-masing. Tetepi kami harus mengambil peran sesuai dengan kemampuan masing-masing. Agar selalu terciptanya suasana yang harmonis. Selanjutnya hal yang paling sederhana menurut kang alga ketika kita sedang makan, akan beda rasanya ketika kita makan sendiri dan makan bareng-bareng dengan teman kita. Jika kita makan sendiri yang merasakan enaknya makanan tersebut hanya untuk kita sendiri, tetapi apabila kita berbagi maka kita telah membuat orang disekitar kita juga merasakan kebahagian.
Pukul 11.50-12.30 peserta dan panitia diarahkan untuk berwudhu dan sholat zuhur berjamaah, kemudian langsung dilanjutkan dengan makan siang. Makan siang waktu itu ditemani dengan lauk yang sangat nikmat di olah dengan cinta dan kasih sayang dari tangan teteh-teteh konsumsi yang cantik dan cekatan dalam memasaknya, sehingga kami tidak pernah telat makan dan tidak sampai kelaparan. Hehe
Acara selanjutnya adalah pengecekan perlengkapan peserta dan pembuatan tata tertib yang dilakukan komdis. Peserta dan komdis membuat kesepakatan bersama mengenai tata tertib apa saja yang harus di taati oleh peserta dan sanksi-sanksi untuk siapa saja yang melanggarnya. Akhirnya semua tata tertib di sepakati. Selanjutnya bidang acara yang bertugas untuk mencairkan suasana yang awalnya tegang menjadi rileks kembali.
Pukul 13.15 pemateri kedua telah tiba. Pemateri kedua membahas tentang ilmu, pemateri kali ini asalnya datang dari ujung barat Indonesia. Para pembaca pasti tau dong wilayah yang berada di ujung barat Indonesia itu apa ? Ya, benar sekaleee beliau berasal dari Aceh, tetapi beliau telah lama berada di Bandung dan beliau juga pernah belajar di Jombang. Nama beliau adalah Ustad Muhammad Yani. Beliau mengatakan bahwa ilmu itu harus terus di cari dan jangan terlalu fanatik dalam hal apapun kita harus saling menghargai satu sama lain. Dan yang paling saya ingat dari ucapan beliau adalah “Tidak akan melekat ilmu ke dalam hati tatkala hatimu tidak memiliki rasa kesucian” Jlebbbb, seperti ada yang menusuk ke dalam hatiku ketika mendengarnya, langsung aku mengintropeksi diri apakah hati ku telah suci dari segala penyakit hati yang menghambat masuknya ilmu Allah yang suci?
Setelah materi kedua selesai langsung peserta diarahkan untuk berwudhu dan sholat ashar berjamaah. Sambil menunggu pemateri selanjutnya bidang acara menampilkan video aktivitas sehari-hari para santri di pondok pesantren. Dan karena cuaca waktu itu sudah mulai hujan dan pemateri juga belum kunjung datang akhirnya bidang acara menyiasati dengan memberikan Ice Breaking dan nyanyi bersama-sama dengan peserta. Akhirnya tepat Pukul 16.15 pemateri ketiga pun datang. Nama pemateri kali ini adalah Bapak Firdaus Hadi yang membahas mengenai Entrepreunership (kewirausahaan). Beliau mengatakan dalam berwirausaha itu jangan takut gagal kami harus berani memulai, jika usahanya sudah mulai lancar jangan terlalu terburu-buru membuka cabang sembarangan, harus matang-matang memperhitungkan sesuatunya. Karena biasanya dengan kegabahan seperti itulah yang membuat usaha kita gulung tikar.
Beliau juga mengatakan lakukan yang terbaik dalam setiap usaha yang ingin kami tekuni tetapi tetap tergantung dengan causa prima (Allah). Misalnya kita ingin menjadi penguasaha jagung, maka tanamlah bibit terbaik yang ingin kita panen nantinya, tetapi dalam penantiannya kita tidak bisa secara mutlak meyakini bahwa hasilnya akan semuanya bagus. Tetapi ada kuasa dari Allah yang bisa saja Allah kirimkan badai yang akan merusak tanaman jagung kita atau hal lainnya. Untuk itu ketika kita telah berikhtiar maka jangan lupa untuk selalu berdo’a kepada Allah, agar diberikan yang terbaik dan yang di ridhoi-Nya.
Memanage keuangan juga merupakan ilmu baru bagi kami yang diberikan pak firdaus.  Dalam berwirausaha untuk mengitung harga pokok jangan dari  harga mutlak suatu barang tersebut, tetapi juga di hitung dari kebutuhan- kebutuhan penunjang lainnya. Menurut beliau semua harus di perhitungkan kalau tidak di perhitungkan sama saja seperti  berjudi.
Adzan maghrib pun telah berkumandang peserta dan panitia bergegas mengambil wudhu dan sholat berjamaah. Langsung di lanjutkan dengan makan malam. Selagi peserta menyantap makanan nya, selain panitia yang bertugas untuk mengawasi peserta maka panitia yang lain melakukan briefing untuk kegiatan pos-posan (jerit malam). Dan sekitar 10 menitan kami pun telah siap untuk menjalankan agenda berikutnya. Pukul 19.00-19.15 dilanjutkan dengan sholat isya berjamaah.
Agenda selanjutnya adalah penampilan-penampilan dari peserta, panitia, dan para tamu yang hadir pada malam itu. Penampilan pada malam itu di campur dengan gelak tawa dari tampilan para peserta yang konyol dan lucu yang mengocok perut setiap penontonnya. Maka penampilan pun selesai dengan nyanyian lagu dari Kang muaz yang saya ingat liriknya yaitu ketika beliau menyebutkan Krisda dan kami membalas dengan kata Yanti.
Malam pun mulai larut dan hawa sejuk mulai terasa menusuk sampai ke tulang-tulang kami. Dan kami harus tetap melanjutkan agenda yang telah kami buat. Peserta pun mengira bahwa pada malam itu acara telah selesai, tetapi bidang acara memberikan kejutan kepada mereka bahwa mereka harus menyelesaikan yang namanya Ekspedisi Suci. Peserta memakai jaket dan sepatu serta membawa ATK untuk melakukan kegiatan kali ini. Setelah bidang acara menjelaskan teknisnya akhirnya mereka pun mulai menyebar menemukan pos-posan yang telah disediakan di beberapa lokasi cantigi camp.
Terdapat 4 pos dalam ekspedisi kali ini yaitu pos Pintu Surga yang berisi tentang “Tahfidz”, selanjutnya pos alam kubur yang akan ditanyai tentang “Materi selama kegiatan dan pembelajaran yang telah dipelajari di pondok” dan pos yang ketiga adalah pos Segitiga Bermuda yakni “Menguji mental” dan pos terakhir adalah pos Gua Hira yang mana pos isi berisi dengan “Nasehat-nasehat yang diberikan oleh para alumni ponpes Musyahadah Gunung Djati”. Setelah itu semuanya berkumpul di Api Suci (Api Unggun) untuk muhasabah diri dan menghangatkan tubuh kami yang kedinginan. Akhirnya seluruh kegiatan di hari sabtu telah berhasil kami laksanakan. Saatnya kami bertarung di agenda hari esok.
Ting-tong, kukuruyukkk hehe. Saat nya kami harus bangun kembali. Kami langsung mempersiapkan diri untuk sholat shubuh berjamaah. Setelah sholat subuh seperti yang biasa kami lakukan di pondok disana pun kami murojaah terlebih dahulu, dan ada tambahan kultum pada pagi itu. Kemudian peserta di arahkan untuk mengganti pakaian mereka dengan traning dan berkumpul di lapangan tepat pukul 05.30 WIB untuk melaksanakan Olahraga. Lagu senam tekewer-kewer yang paling membuat semua yang ada di lapangan ikut bergoyang. Dan setelah senam kami langsung sarapan pagi dengan BURJO (Bubur Kacang Ijo).
Jam 07.15 kami mulai aktivitas kami dengan OUTBOUNDDDDDDD!!!!! Peserta dan panitia ikut andil dalam menyukseskan acara ini. Dengan ceria dan gembira kami mulai game pertama yaitu pancing botol, selanjutnya memasuki labirin, next jaring spiderman, dan melewati jembatan yang air ijo yang ada kodoknya, tarik tambang, lari karung pake helm, dan terakhir nyebur di kolam raksasa.
Semua panitia dengan keusilan dan kejailannya memasukkan satu persatu panitia ke dalam kolam ijo yang ada kodok nya termasuk saya pun ikut menjadi korban mereka, huhuuu. Akhinya perang penyemplungan pun di mulai, dan hampir semua panitia di ceburkan ke dalam kolam itu. Ada panitia yang bajunya robek karena ingin mempertahakankan diri, adan berbagai macam perlawanan yang dilakukan agar bisa meloloskan diri. Pengalaman yang tidak terlupakan ya gaisssss. Akhirnya outbound pun selesai.
Pukul 11.00 diadakannya penutupan kegiatan spiritual camp 2017 ini dan langsung dilanjutkan dengan foto dan makan siang bersama. Selanjutnya Back To Pondok. Alhamdulillah akhirnya kegiatan ini selesai. Happy Ending \(^o^)/


4 comments: