Spiritual Camp 2018 Pondok Pesantren Al-Musyahadah
Disusun Oleh:
Eva Rismayati
Komunikasi Penyiaran Islam 18’
Spritual camp adalah kegiatan
tahunan yang diadakan di Pondok Pesantren Al-Musyahadah sebagai bentuk
orientasi santri baru. Spiritual camp
ini juga bisa disebut sebagai pintu masuk
untuk memasuki, menetap (mondok) dan belajar (terutama keagamaan) di pesantren
ini. Spiritual Camp
kali ini diadakan di Kampung Ciherang,
Sumedang. Dengan jumlah peserta sepuluh orang dan Panitia, Demisioner, santri
lain yang ikut andil dalam acara ini.
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan
dalam acara ini, seperti pemberian materi, pentas seni, jurit malam, dan outbound.
Semuanya terlaksana dengan baik walaupun dengan
persiapan yang singkat yaitu sekitar lima hari. Acara demi acara terlaksana
dengan suasana yang baik, namun ada sebagian waktu yang mana peserta ini merasakan
tegang dag dig dug dan merasa terkekang ketika dihadiri oleh
beberapa orang komdis yang mungkin cara mendidik peserta itu berbeda dari yang
lain.
Pada pemberian materi, ada beberapa
materi yang diberikan dengan pemateri yang berbeda. Seperti materi yang pertama
yaitu mengenai Bidikmisi dan Pesantren oleh SC
dari acara ini yaitu Fahmi Misbahuddin. Bidikmisi merupakan beasiswa yang
diberikan oleh pemerintah kepada mahasiswa yang tidak mampu secara materil tapi
mampu secara intelektual. Mahasiswa bidikmisi UIN Sunan Gunung Djati Bandung diwajibkan
untuk mesantren karena selain dididik untuk urusan dunia juga dididik dalam
urusan akhirat yang bisa didapat lebih dalam di pesantren. Sedangkan pengertian
pesantren adalah lembaga pendidikan keagamaan (agama Islam). Ada lima dasar
yang menjadi ciri pesantren yaitu : Masjid, pondok, santri, pengajaran (kitab),
kyai.
Materi ke-dua yaitu tentang
Membangun Masyarakat Santri oleh Bapak Hilmi Fuad. Membangun bisa dikatakan sebagai
perencanaan untuk sesuatu yang positif. Masyarakat adalah sekelompok manusia
yang mempunyai beberapa perbedaan dan keberagamaan. Dan santri merupakan orang
yang mencari ilmu agama dan ilmu dunia (modern).
Mengapa Harus Menjadi Santri?
Karena memang dengan pendidikan di pesantren dapat membangun keshalehan
individual yang bisa menyebabkan terjadinya keshalehan dalam kehidupan
masyarakat. Nilai kehidupan di pesantren sangat banyak dan salah satu
diantaranya yaitu dengan menerapkan "Apapun pekerjaanmu, jadilah pelayan
yang berkhidmat".
Dengan adanya spiritual camp ini
diharapkan santri dapat berbuat dengan bijak dalam kehidupan. Dan untuk menuju
kesuksesan hendaknya mereka berbuat dengan baik, selalu bisa mengambil hikmah
dalam setiap kegiatan spiritual camp, dalam setiap kejadian.
Post a Comment