Header Ads

test

WHO IS YOUR IDOL




Oleh Fitri Handayani
Fakultas Adab dan Humaniora

Berbicara mengenai idola tentulah akan erat hubungannya dengan sosok yang memiliki kemampuan di atas kita atau bahkan mungkin mempunyai cara pandang yang sama dengan kita. Sosok idola tentulah mempunyai kelebihan tersendiri, baik itu dia memiliki fisik yang sempurna wajah rupawan cantik dan tampan yang membuat kita terbayang-bayang, bentuk tubuh dengan berat dan tinggi yang di idam-idamkan, atau bahkan di zaman sekarang seseorang akan menjadi Idola ketika dia pandai berakting di layar kaca, memiliki suara yang indah dengan tambahan plus sang idola bisa menggerak-gerakan badan seperti ranting pohon yang mengikuti tiupan angin.
Di zaman sekarang, zamannya kaum milenial berbicara mengenai idola tentulah sosok idola yang mereka idolakan akan mengiblat ke barat atau bahkan sekarang kebanyakan dari kaum milenial mengiblat ke timur dengan panutan mereka korea. Banyak sekali kaum milenial menyukai drama korea, musik-musik korea, fashion korea dan segala hal yang berbau tentang korea. Padahal jauh sebelum itu hampir 1400 an yang lalu banyak sekali idola-idola yang tentu sangat layak di jadikan sosok panutan yang mana tentunya sikap dan akhlak yang dimiliki melampaui kriteria standart yang diharapkan.
            I400 an tahun yang lalu hiduplah seseorang yang sangat luar biasa, segala kesempurnaan mungkin bisa dikatakan ada padanya, dia adalah sosok yang tegar,tangguh, kuat, cerdas, hartawan, rupawan, ketika menjadi seorang anak dia menjadi sosok yang penuh hormat, ketika dia menjadi seorang wanita dia bijaksana, cerdas, disiplin dan segala hal ada padanya, ketika dia menjadi seorang istri dia menjadi istri yang shalehah, setia ketika dia menjadi seorang ibu maka dia menjadi ibu yang penuh sayang, lemah lembut dan menjadi yang terbaik, dan dia adalah Khadijah Al-Kubro.
            Khadijah lahir dari seorang ayah bernama Khuwailid bin Asad bin Abdul 'Uzza bin Qushai, dari keluarga Quraisy dan dari seorang ibu bernama Fatimah binti Zaidah. Ia lahir di Mekah 15 tahun sebelum tahun Gajah. Dan, di kota yang sama ia tumbuh besar di rumah ayahnya Khadijah Al-kubro lahir 15 tahun sebelum lahirnya manusia paling mulia yaitu Rasulullah SAW. Berbicara mengenai Khadijah tentulah tidak akan pernah ada habisnya banyak sekali namanya di sebut dalam sejarah Islam, karena ketika kita melihat ke belakang Khadijah tentulah mempunyai peran penting dalam agama ini. Karena banyaknya kelebihan-kelebihan yang dimiliki Khadijah tak akan cukup hanya dalam beberapa lembar kertas saja, oleh karena itu disini hanya akan membahas sedikit dari kelebihan Khadijah yang tentunya diharapkan ada manfaat yang bisa di ambil setelah ini.
            Sayyidatina Khadijah al-Kubro adalah istri yang paling istimewa kedudukannya di sisi Rasulullah SAW. Banyak sumber mengatakan bahwa Khadijah adalah cinta sejati dan cinta terbaik Rasulullah, Ummul Aisyah memang istri yang paling di cintai namun jauh dari itu Rasulullah mencintai Khadijah atas dasar rasa sukanya sebagai seorang laki-laki berbeda dengan Ummul Aisyah atas dasar printah Allah SWT. Sayyidatina Khadijah adalah sosok yang membantu perjuangan Nabi Muhammad dalam memperjuangkan agama Islam. Dialah orang pertama (juga perempuan) yang beriman atas kerasulan Nabi Muhammad.
            Diriwayatkan, ketika Khadijah sakit menjelang ajal, Khadijah berkata kepada Rasululllah SAW, “Aku memohon maaf kepadamu, Ya Rasulullah, kalau aku sebagai istrimu belum berbakti kepadamu.” Kemudian Khadijah memanggil Fatimah Azzahra dan berbisik, “Fatimah putriku, aku yakin ajalku segera tiba, yang kutakutkan adalah siksa kubur. Tolong mintakan kepada ayahmu, aku malu dan takut memintanya sendiri, agar beliau memberikan sorbannya yang biasa untuk menerima wahyu agar dijadikan kain kafanku” Mendengar itu Rasulullah berkata, “Wahai Khadijah, Allah menitipkan salam kepadamu, dan telah dipersiapkan tempatmu di surga.” Saat itu Malaikat Jibril turun dari langit membawa lima kain kafan. Rasulullah bertanya, “Untuk siapa sajakah kain kafan itu, ya Jibril?” “Kafan ini untuk Khadijah, engkau ya Rasulullah, Fatimah, Ali dan Hasan.”, jawab Jibril. Jibril berhenti dan menangis. Rasulullah bertanya, “Kenapa, ya Jibril?” “Cucumu yang satu, Husain tidak memiliki kafan, dia akan dibantai dan tergeletak tanpa kafan dan tak dimandikan.”
Rasulullah berkata di dekat jasad Khadijah, “Khadijah istriku sayang, demi Allah, aku takkan pernah mendapatkan istri sepertimu. Pengabdianmu kepada Islam dan diriku sungguh luar biasa. Allah Maha Mengetahui semua amalanmu. Semua hartamu kamu hibahkan untuk Islam. Kaum muslimin ikut menikmatinya. Semua pakaian kaum muslimin dan pakaianku ini darimu. Permohonan terakhirmu kepadaku hanyalah selembar sorban?”
“Ya Allah, ya Ilahi rabbi, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Khadijahku, yang selalu membantuku dalam menegakkan Islam. Mempercayaiku pada saat orang lain menentangku. Menyenangkanku pada saat orang lain menyusahkanku. Menentramkanku pada saat orang lain membuatku gelisah. Oh Khadijahku sayang, kau meninggalkanku sendirian dalam perjuanganku. Siapa lagi yang akan membantuku?”
Bisa kita lihat betapa banyaknya pengorbanan yang Khadijah lakukan untuk Allah dan Rasul-Nya dalam menegakan agama, oleh karena itu, kembali saya ingin mengajak bahwa banyak sekali sosok yang luar bisa yang sudah sepantasnya kita idolakan kita tiru akhlak yang sangat terpuji yang di ajarkan kepada kita, bahwa idola-idola yang ada di zaman sekarang tentulah tidak akan pernah sebanding dengan mereka-mereka para pejuang dan pembela agama ini.
Wallahualam bissowab.

No comments